Jumat 03 Jun 2016 16:10 WIB

Pedagang: Mustahil Harga Daging Sapi di Bawah Rp 80 Ribu

Rep: satria kartika yudha/ Red: Ani Nursalikah
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (9/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (9/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia Asnawi mengatakan keinginan Presiden Joko Widodo menurunkan harga daging sapi di bawah Rp 80 ribu per kilogram sangat tidak rasional. Menurutnya, harga daging sapi di pasaran tidak akan bisa turun sejauh itu meskipun pemerintah melakukan operasi pasar dengan daging sapi impor yang akan didatangkan.

"Mustahil dan tidak rasional harga daging sapi bisa di bawah Rp 80 ribu per kg. Tetap akan di atas Rp 100 ribu per kg," kata Asnawi dalam acara Bincang-Bincang Agribisnis di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (3/6).

Asnawi menjelaskan harga tidak mungkin bisa menyentuh angka Rp 80 ribu per kg karena harga pokok produksi (HPP) pedagang sudah di kisaran Rp 109-Rp 110 ribu. Tingginya HPP tersebut dipengaruhi nilai tukar rupiah yang sempat melemah di level Rp 14 ribu per dolar AS pada awal tahun.

Asnawi mengatakan, daging sapi yang ada saat ini merupakan daging yang didatangkan dari impor pada periode Januari-Februari. Saat itu, pengimpor daging membeli sapi dari Australia senilai 3,15 dolar AS per kg dengan kurs Rp 14 ribu per dolar AS. Dengan begitu, HPP awal untuk mengimpor daging berada di kisaran Rp 44.100 per kg.

Kemudian, harga daging karkas atau yang telah disembelih di tempat jagal berkisar Rp 87 ribu-Rp 88 ribu. Sedangkan di eceran HPP sudah menjadi Rp 110 ribu. "Kami menjual di harga Rp 115 ribu-Rp 120 ribu, untung hanya sedikit. Jadi, kalau bicara harga pasar, tidak rasional bisa menyentuh angka Rp 80 ribu per kg," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement