Kamis 02 Jun 2016 18:33 WIB

Jokowi Sebut Sejumlah Proyek Listrik Masih Mangkrak

Red: Nur Aini
Pembangkit listrik, ilustrasi
Pembangkit listrik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,MENPAWAH -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar proyek pembangkit listrik yang hingga saat ini mangkrak agar diselesaikan di saat sejumlah daerah menghadapi masalah kekurangan pasokan energi listrik.

"Saya sore ini ke Mempawah karena, pertama, saya mendegar ada mobile power plant atau MPP mangkrak sudah 7-8 tahun, ini harus diselesaikan," kata Presiden Jokowi, di Mempawah, Kamis (2/6).

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi meresmikan dimulainya pembangunan MPP Kalbar 4 x 25 MW sebagai bagian dari program 35 ribu MW dan peresmian pengoperasian PLTU Ketapang 2 x 10 MW yang masuk dalam sistem 20 KV. Presiden menyebutkan, proyek MPP di Kalbar yang mangkrak itu berkapasitas 2 x 50 MW dan sudah menelan biaya sebesar sekitar Rp 1,5 triliun.

"Sebelum masuk ke sini, saya ingin pastikan MPP 2 x 50 MW bisa diselesaikan, dengan biaya Rp 1,5 triliun, kalau tidak bisa dipakai bisa dibayangkan. Setiap masalah harus diselesaikan. Tahun ini harus selesai, janji Dirut PLN akhir Desember ini selesai," kata Jokowi.

Presiden menyebutkan selain proyek MPP di Kalbar yang mangkrak, ada dua proyek MPP lain yang juga mangkrak dengan penyebab yang bermacam-macam. "Saya pasti saya cek. Mungkin saya datang atau kirim orang. Saya suruh datang ke lokasi yang ada masalah, ini duit rakyat, negara," kata Presiden.

Mengenai dua proyek MPP Mempawah, Presiden Jokowi berharap proyek yang dikerjakan mulai Mei 2016 tersebut dapat diselesaikan dan beroperasi pada September 2016. "Dua pembangkit di Kalbar ini nantinya akan memberi tambahan listrik yang cukup besar," katanya.

Ia menyebut, keluhan di semua provinsi adalah listrik yang biarpet. "Ini harus diselesaikan. Program 35 ribu MW akan terus saya ikuti," katanya.

Dalam acara yang dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno, Dirut PLN Sofyan Basir, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Kalbar Cornelis, Presiden mengatakan, adanya listrik akan mempermudah industri dan hotel berkembang. "Rumah tangga juga akan terbantu. Keluhan terkait listrik, kalau kita tidak bereaksi, (itu) salah besar," katanya.

Presiden juga menyebut sebentar lagi akan ada kerja sama PT Antam dengan negara lain dalam industri bauksit di Kalbar yang memerlukan dukungan pasokan listrik. "Diharapkan tahun ini ditandatangani dan segera beroperasi, saya ingin produk yang kita hasilkan paling tidak setengah jadi sehingga memberi nilai tambah agar meningkatkan kesejahteraan rakyat dan neraca perdagangan makin baik," kata Jokowi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement