REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meminta industri unggas menekan harga daging ayam dengan cara meningkatkan produksi dan melakukan operasi pasar (OP). Harga ayam di tingkat konsumen diharapkan dapat turun pada kisaran Rp 30 ribu sampai Rp 32.500 per ekor sebelum memasuki Ramadhan.
Hal tersebut disampaikannya pada saat melakukan kunjungan ke PT Charoen Pokphand Indonesia yang merupakan produsen pakan unggas terbesar di Indonesia. Kunjungan juga sekaligus meninjau kesiapan mitra peternakan dalam mengamankan dan menstabilkan harga pangan khususnya daging ayam pada Rabu (1/6).
"Saya mengapresiasi upaya industri unggas yang telah meningkatkan produksi dan mengguyur pasar dengan pasokan ayam tambahan mulai 1 Juni 2016," kata Mentan.
Peningkatan produksi harus terus dilakukan hingga dua sampai tiga hari mendatang agar harga daging ayam di pasaran turun sesuai target.
Meski demikian, Mentan berharap upaya menekan harga daging ayam jangan sampai merugikan peternak kecil. "Kita harus mengurangi keresahan masyarakat, namun tetap harus memperhatikan peternak kecil." ujarnya.
Mentan menambahkan, kenaikan harga daging ayam yang terjadi menjelang bulan puasa merupakan anomali karena stok daging ayam cukup. Diuraikannya, kebutuhan daging ayam pada bulan Juni 2016 hanya 112 ribu ton sementara produksi mencapai 225 ribu ton.