Rabu 01 Jun 2016 23:07 WIB

Indonesia Belum Layak Investasi, Ini Penyebabnya

Standard & Poor's
Foto: Worldbulletin.net
Standard & Poor's

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P) belum memberikan peringkat investment grade atau layak investasi kepada Indonesia pada Juni 2016.

Lembaga pemeringkat yang bermarkas di New York, Amerika Serikat itu menekankan kinerja instrumen fiskal atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintah belum begitu membaik.

Namun, S&P memuji kerangka penyusunan instrumen fiskal Indonesia. Seharusnya, kerangka tersebut bisa meningkatkan kualitas belanja pemerintah dan pada akhirnya memberikan manfaat ekonomi sesuai ekspektasi.

"Namun, performa fiskal belum membaik untuk secara siklus dan struktural," tulis S&P dalam keterangan resminya, Rabu (1/6).

S&P menekankan jika kerangka fiskal yang sudah disusun pemerintah mampu diiringi dengan perbaikan performa fiskal, dengan penurunan defisit anggaran dan jumlah pinjaman, tidak menutup kemungkinan peringkat Indonesia akan naik.

Peringkat yang diberikan ke Indonesia, secara umum karena ditinjau dari pencapaian menengah untuk indikator fiskal dan eksternal serta pendapatan per kapita yang masih rendah. Namun, di sisi lain kebijakan dan regulasi kelembagaan telah membaik dan kebijakan moneter yang diambil cukup kredibel.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement