REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada Senin (30/5) ditutup naik sebesar 21,30 poin atau 0,44 persen menjadi 4.836,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 2,52 poin (0,30 persen) menjadi 828,81.
"Indeks BEI bergerak menguat menjelang akan dirilisnya data ekonomi pada awal Juni nanti oleh Badan Pusat Statistik (BPS), kondisi itu mensinyalkan pelaku pasar optimistis terhadap perekonomian domestik masih stabil," kata analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan harga minyak mentah dunia yang juga berada dalam fluktuasi yang stabil turut menjaga psikologis investor terhadap pasar saham di dalam negeri. Harga minyak jenis WTI Crude berada di posisi 49,16 dolar AS per barel, dan Brent Crude di level 48,99 dolar AS per barel. "Harga komoditas yang stabil akan menjaga perekonomian domestik dan pasar saham," katanya.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan pelaku pasar asing yang kembali melakukan aksi beli pada awal pekan ini turut memperkuat indeks BEI. Dalam data BEI tercatat, pelaku pasar asing membukukan beli bersih atau foreign net buy sebesar Rp575,17 miliar pada awal pekan ini (Senin, 30/5).
Di sisi lain, kata dia, secara teknikal pergerakan IHSG BEI yang menembus level batas atas di 4.825 poin membuka sinyal kenaikan lanjutan menuju posisi 5.000 poin kembali terbuka. Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 207.308 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,41 miliar lembar saham senilai Rp 4,79 triliun. Terdapat 166 saham naik, 120 saham turun, dan 108 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Di bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 52,62 poin (0,26 persen) ke level 20.629,39, indeks Nikkei naik 233,18 poin (1,39 persen) ke level 17.068,02, dan Straits Times melemah 5,76 poin (0,21 persen) ke posisi 2.796,75.