REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro meyakini pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini hanya sementara. Saat ini, nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 13.600 per dolar AS.
Bambang mengatakan, nilai tukar rupiah mengalami tekanan karena adanya rumor kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat the Federal Reserve (the Fed) pada Juli nanti. Rumor ini pula yang membuat banyak mata uang di dunia mengalami pelemahan. "Ini gejolak global," kata Bambang di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/5).
Meski begitu, Bambang tidak bisa memprediksi sampai kapan pelemahan nilai tukar rupiah akan terjadi. Menurut Bambang, spekulasi akan berakhir apabila the Fed benar-benar sudah kembali menaikkan suku bunganya.
"Tergantung isunya sampai kapan (kenaikan suku bunga the Fed). Katanya Juli naiknya. Kita lihat nanti, inikan hanya masalah rumor," ucap Bambang.