REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai carut marutnya dunia transportasi khususnya penerbangan terjadi karena beberapa sebab. Menurut JK, untuk mengatasi kesemrawutan transportasi udara pun diperlukan sejumlah langkah pembenahan.
Hal itu seperti peningkatan profesionalisme, peraturan dan standar operasional prosedur (SOP) yang lebih jelas, serta peningkatan infrastruktur.
"Ya tentu peningkatan profesionalisme di kalangan dunia penerbangan, peraturan-peraturan yang jelas, SOP yang jelas. Kedua memang infrastruktur kita terbatas, akibat ribuan penerbangan sedangkan di (bandara) Soetta kan sempit," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (27/5).
JK mengatakan apabila perbaikan infrastruktur di bandara internasional Soekarno Hatta telah selesai dibangun, maka ia optimistis pelayanan akan lebih baik. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan di Bandara Soekarno Hatta yakni salah satunya pembangunan terminal tiga. Selain itu, kata JK, diperlukan pembangunan runway di Bandara Soekarno Hatta.
"Nanti setelah diresmikan nanti di terminal tiga sudah lebih baik lagi. Kemudian harus dibangun lagi runway yang ketiga, baru bisa. Kalau runway hanya dua, terminal itu hanya satu, dua, tiga, dengan penerbangan yang begitu banyak, padat, bisa saja terjadi keruwetan-keruwetan itu," kata dia.
Karena itu, menurut dia, permasalahan yang terjadi di dunia penerbangan bukan hanya masalah maskapai Lion Air dan Air Asia. Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan waktu 30 hari bagi maskapai Lion Air dan Air Asia untuk mengevaluasi dan memperbaiki pelayanan. Hal ini menyusul insiden salah mengantar penumpang internasional ke terminal domestik.