REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) akan mengintegrasikan perusahaan gas hulu milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN), PT Saka Energi, dengan anak-anak usaha Pertamina.
Hal ini disampaikan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dalam acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention dan Exhibition yang ke-40, Jakarta, Rabu, menanggapi kemungkinan PGN jadi bergabung menjadi anak perusahaan Pertamina.
"Bisa saja nanti diintegrasikan ke PT Pertamina Geothermal Energy dan PT Pertamina Hulu Energi atau yang lainnya," ujar Dwi.
Selain itu, dia melanjutkan, ada juga pilihan membentuk anak perusahaan baru. Namun, kata Dwi, semuanya akan dibicarakan lebih lanjut dengan PGN.
Apapun itu, Dwi menegaskan akan memberikan yang terbaik untuk perkembangan PGN jika memang perusahaan yang sebagian sahamnya milik swasta itu jadi bergabung dengan Pertamina.
"Kami ingin bagaimana PGN bisa berkembang, seperti dari sisi aset. Lebih baik dibandingkan ketika masih jalan sendiri," ujar Dwi.
Adapun rencana penggabungan PGN ke dalam Pertamina, sekaligus menjadi anak perusahaannya, dilontarkan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.
Setelah itu, Rini meminta kelompok korporasi ("holding") BUMN Energi segera mengkaji penerbitan obligasi atau surat utang.
Sebabnya, menurut Rini, selama ini BUMN terlalu mengandalkan sumber pendanaan dari perbankan. Obligasi sendiri dianggap aman dan bisa dimanfaatkan BUMN untuk memperdalam keterlibatan dalam pasar keuangan.
"BUMN harus bisa manfaatkan ini. Dengan obligasi pun kita bisa dapat biaya dana ('cost of fund') yang rendah," ujar dia.