REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Fasilitas uji produk ban (proving ground) milik PT Gajah Tunggal resmi beroperasi. Fasilitas ini dibangun sejak Maret 2013 dan memiliki beragam teknologi serta sensor canggih.
"Ini merupakan proving ground hi-tech pertama di Indonesia dan bahkan ASEAN. Di luar negeri, fasilitas serupa antara lain ada di Jepang dan Eropa," ujar Presiden Direktur Gajah Tunggal Christopher Chan Siew Choong dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/5).
Christoper mengatakan, nilai investasi untuk membangun fasilitas ini sebesar 100 juta dolar AS dan merupakan pembangunan proving ground tahap pertama untuk ban kendaraan penumpang. Gajah Tunggal berencana membangun tahap kedua yang diperuntukkan bagi ban kendaraan off-road. Selain tes produk ban, fasilitas ini juga dapat digunakan oleh produsen kendaraan bermotor mitra Gajah Tunggal.
Direktur Gajah Tunggal Catharina Widjaja optimistis proving ground akan efektif mendongkrak penjualan dan kepercayaan konsumen, termasuk meningkatkan penjualan ban sebagai original equipment manufacturer (OEM) ke pabrikan otomotif. Sejauh ini aktivitas produksi Gajah Tunggal menyerap tenaga kerja 14 ribu orang. Kapasitas produksi perseroan, untuk ban mobil mencapai 55 ribu unit per hari dan ban motor sebanyak 95 unit per hari.
Nilai ekspor ban Gajah Tunggal mencapai 617,19 juta dolar AS. Sepanjang tahun lalu penjualan ekspor menyumbang terhadap pendapatan sebesar 43 persen dan tahun ini ditargetkan 50 persen. Pasar ekspor terbesar Gajah Tunggal yakni Amerika Serikat yang mencapai 70 persen, dan pasar ekspor lainnya yakni ke Asia, Jepang, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.