REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Ramadhan, pemerintah giat mencari persedian bahan makanan pokok guna menjaga kestabilan harga pangan. Bukan hanya beras, bawang merah pun menjadi fokus pemerintah.
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengungkapkan, dalam beberapa pekan terakhir, Bulog gencar mencari produsen bawang merah yang mau menjual produk mereka ke Perum Bulog. "Kita belum serap. Kita masih mencari. Ini kan tergantung dengan yang menjual. Kita mencari kalau ada yang bisa dibeli ke Jakarta, kita beli," kata Djarot di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (11/5).
Belum adanya serapan bawang merah oleh Perum Bulog bukan berarti produksi tanaman ini minim di petani. Namun pihaknya masih mencari produsen, dan jika ada yang sial menjual produk mereka pasti akan langsung dibeli Bulog.
"Kita belum ada yang cocok sampai sekarang. Tapi malam ini kita akan mulai ada dari Brebes sekitar 40 ton," lanjut Djarot.
Bawang yang didapat Bulog rencananya akan dibawa langsung ke beberapa pasar besar di kota Jakarta dan di Bandung. Sebab pangsa pasar dikedua kota ini kebutuhannya cukup besar.
Dia menambahkan, sejauh ini pihaknya mampu membeli bawang merah dari petani dengan kisaran harga Rp 22 ribu. Setelah ditambah dengan ongkos jalan ke pasar yang dituju, maka harga bawang merah akan berada di kisaran Rp 25 ribu sampai Rp 26 ribu.