REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) Joko Suyanto mengungkapkan, pola linkage kredit usaha rakyat (KUR) sudah dapat bisa dinikmati masyarakat pada bulan depan oleh nasabah BPR di dua lokasi.
"Ada dua BPR yang sudah disetujui linkage dengan BNI, di daerah Jateng dan satunya lagi kalau tidak salah Bali. Perkiraan dalam bulan ini dan bulan depan sudah bisa menyalurkan," kata Joko pada Republika.co.id, Senin (9/5).
Joko menjelaskan, pola linkage penyaluran KUR ini dilakukan agar nasabah BPR tidak beralih ke bank penyalur KUR. Dari sebanyak 1.640 BPR di seluruh Indonesia, kata Joko, sebanyak 328 BPR sedang melakukan proses penilaian dari BNI. Dari sejumlah tersebut 20 BPR telah masuk tahap akhir, sedangkan enam sudah disetujui.
"Yang dua BPR itu tahap selanjutnya itu kan BNI sosialisasi keliling indonesia, kan itu ada yang harus dipersiapkan, termasuk sistem informasi program yang harus online dengan BNI," ujarnya.
Menurutnya, apabila BPR mempunyai kemampuan keuangan yang baik, artinya BPR besar, tidak menutup kemungkinkan menyalurkan KUR itu secara langsung tidak dengan pola linkage. Namun, prosedurnya secara teknis harus melalui persetujuan OJK, kemudian dengan kementerian terkait.
Joko menjelaskan, sebelum KUR dengan pola linkage ini, pihaknya telah melakukan linkage dengan BNI. Sehingga nasabah BNI yang existing nantinya bisa menggunakan produk KUR melalui BPR. "Tapi tidak menutup kemungkinan dengan BPR yang belum kerjasama dengan BNI. sepanjang memenuhi syarat. Prinsipnya ruang dan pintu itu dibuka," ujarnya.
Joko mengaku jika pihaknya tidak menetukan target berapa banyak BPR yang dapat menggunakan pola linkage ini. Menurutnya, semakin banyak semakin baik, karena pengguna kredit UMKM merupakan pasarnya BPR.
"Artinya kalau itu bisa dikerjasamakan semua pihak menjadi happy dan usernya masyarakat semakin merata, di seluruh indonesia. Kan target pemerintah kan gitu. BPR itu kan kedekatan kantor dengan masyarakat mikro itu," ujarnya.
Terkait besarnya dana yang disalurkan, kata Joko, itu tergantung kesepakatan BPR dengan BNI. "Kita di KUR mikro kan Rp 25 juta, itu kemampuan masing-masing BPR dan linkage dari BNI, kesepakatan para pihak," ujarnya.
Baca juga: Penyalahgunaan KUR akan Diantisipasi dengan Linkage BPR