Rabu 04 May 2016 15:05 WIB

Perusahaan Kertas Indonesia Garap Pasar Tisu Soft Pack di Jepang

Asia Pulp & Paper (APP)
Foto: vimeo.com
Asia Pulp & Paper (APP)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Perusahaan kertas nasional, Asia Pulp and Paper (APP) akan fokus menggarap pasar tisu berbungkus plastik (soft pack) di Jepang karena penetrasi pasar yang mudah. Pasalnya, saat ini belum ada kompetitor yang bersedia memasarkan tisu jenis tersebut di negeri Sakura itu.

Chairman Asia Pulp and Paper Japan, Tan Ui Sian mengatakan tisu jenis soft pack memang tidak lazim digunakan oleh orang Jepang pada umumnya. Namun, ia optimistis pasarnya bisa terbentuk melihat karakteristik orang Jepang yang sangat adaptif dengan perubahan.

"Di Jepang memang dijual tisu jenis soft pack, tapi isinya paling hanya lima lembar, sangat sedikit. Kami berupaya akan jual dengan jumlah yang lebih banyak dari mulai 60, 80, hingga 150 lembar per bungkusnya. Kami mencoba ubah kebiasaan masyarakat Jepang," kata Tan lewat keterangannya, Rabu (4/5).

Tisu jenis soft pack ini akan diekspor langsung dari pabrik perusahaan di dalam negeri dan volumenya akan meningkat setelah pabrik OKI Pulp and Paper rampung di akhir 2016 dengan produksi tisu mencapai 500 ribu ton per tahun. Kendati sudah ada perencanaan, perusahaan masih membutuhkan nilai tukar yen yang stabil agar harga tisu bisa lebih kompetitif.

"Karena rencananya produk China untuk tisu jenis soft pack juga akan masuk ke Jepang, jadi sebisa mungkin harga tisu kami bisa lebih murah. Selain itu kami juga coba jaga loyalitas konsumen Jepang agar mereka tak beralih menggunakan produk lain," ujar Tan.

Tisu jenis soft pack, tambahnya, juga terbilang lebih bermanfaat di Jepang pada saat ini karena sifatnya yang lebih praktis dibandingkan tisu dalam bungkus kertas (hard pack). Karena sifatnya, ia menargetkan wisatawan mancanegara sebagai konsumen utama tisu ini.

Tan melanjutkan, sebenarnya bisa saja APP fokus menggarap penjualan ke Jepang karena pangsa pasarnya saat ini sudah mencapai angka 10 persen. Namun, harga tisu hard pack APP saat ini terbilang tidak kompetitif dan sebagian besar konsumen Jepang sudah punya merek langganan tersendiri.

Tan mengatakan bulan lalu APP sangat beruntung bisa masuk Keidanren, salah Organisasi ekonomi terkemuka Jepang atau Kadinnya Jepang. Dari segi positifnya, Keidanren bisa memperkuat identitas APP sebagai produsen kertas yang memenuhi persyaratan pemerintah Jepang. Sehingga penjualan bisa berkembang.

Sebagai informasi, rata-rata penjualan tisu di Jepang berkisar di angka 1,8 juta ton per tahun, dengan harga 2 ribu dolar AS per tonnya. APP berharap bisa memperbesar proporsi penjualan tisu soft pack dari saat ini 25 persen terhadap total ekspor tisu ke Jepang menjadi 50 persen dalam waktu satu hingga dua tahun mendatang.

"Biasanya perbandingan ekspor tisu kami 75 persen hard pack dan 25 persen soft pack. Namun kedepannya kami harap bisa meningkatkan porsi soft pack sampai 50 persen, setelah itu baru bisa kami tentukan market share-nya," ujar Tan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement