Senin 02 May 2016 15:58 WIB

Deflasi April akan Pengaruhi Peningkatan Daya Beli Konsumen

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Deflasi (ilustrasi)
Deflasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Statistik dan Jasa BPS Sasmito Hadiwibowo mengatakan, deflasi yang terjadi pada April sebesar 0,45 persen akan sangat berpengaruh pada nilai inflasi di akhir tahun 2016.

"Ini juga akan berdampak pada para konsumen yang mampu meningkatkan daya beli," ujar Sasmito di kantor BPS, Jakarta, Senin (2/5).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) per April 2016 mengalami deflasi sebesar  persen 0,45 persen. Dengan nilai itu, inflasi secara tahunan mencapai 3,60 persen dan secara tahun kalender (Januari-April) 2016 sebesar 0,16 persen‎.

Sasmito mengatakan, adanya penurunan tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak membuat banyak harga kebutuhan ikut turun. Hasilnya daya beli masyarakat meningkat.

Salah satu sektor yang mencerminkan adanya peningkatan daya beli masyarakat adalah meningkatnya jumlah penumpang domestik. Untuk jumlah penumpang udara saja meningkat 7,88 persen. Sementara angkutan laut meningkat 3,34 persen, dan penumpang kereta api naik 7,94 persen.

"Sekarang jangan demand‎ naik terus diimbangi dengan harga yang ikut naik. Itu harus dihindari. Untuk makanan misal ini suplai harus dicukupi apalagi yang bahan pokok. Listrik juga jangan naik," ungkapnya.

Baca juga: Deflasi April Didorong Harga Komoditas Pangan

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement