Rabu 20 Apr 2016 15:54 WIB

Pasar PC Turun, Intel PHK 12 Ribu Pegawai

Prosesor Intel
Prosesor Intel

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Pembuat chip Amerika Serikat Intel, Selasa (19/4), mengumumkan mereka akan mengurangi 12 ribu pegawainya secara global hingga pertengahan 2017 dalam inisiatif restrukturisasi yang dirancang untuk memenuhi tantangan menurunnya pasar komputer pribadi (PC).

PHK, sekitar 11 persen dari angkatan kerja Intel, akan membantu mempercepat pergeseran dari sebuah perusahaan PC ke salah satu yang mendukung "cloud" (awan) dan miliaran "smart" (cerdas), perangkat penghubung komputasi, kata perusahaan yang berbasis di Santa Clara, Kalifornia.

Pusat data dan Internet of Things (IOT) telah menggantikan PC sebagai mesin pertumbuhan utama Intel, menurut siaran perusahaan. Dikatakan bisnis baru menyumbang 40 persen dari pendapatan dan sebagian laba operasi tahun lalu, yang mengimbangi penurunan penjualan PC.

Intel telah lama menjadi penyedia chip PC terkemuka dunia, namun permintaan global untuk PC telah jatuh dalam beberapa tahun terakhir, memaksa perusahaan untuk mencoba mengurangi ketergantungan pada PC dan pindah ke "cloud", "mobile" dan jenis lain dari komputasi.

"Hasil penelitian kami selama setahun terakhir menunjukkan strategi sedang bekerja dan dasar yang kuat untuk pertumbuhan. Kesempatan sekarang adalah mempercepat momentum ini dan membangun kekuatan kami," kata CEO Intel Brian Krzanich.

Perusahaan berencana meningkatkan investasi di kawasan-kawasan pertumbuhan yang tinggi dan mendorong bisnis mobile dan PC lebih menguntungkan. Produk dan teknologinya akan fokus pada meliputi bisnis pusat data, IOT, memori dan konektivitas.

Perubahan ini akan mengakibatkan penurunan karyawan di seluruh dunia. Sebagian besar pekerja yang terkena akan mendapatkan pemberitahuan dari tindakan ini dalam waktu 60 hari.

Intel memperkirakan PHK akan memberikan penghematan 750 juta dolar AS tahun ini dan tingkat penghematan tahunan sebesar 1,4 miliar dolar AS pada pertengahan 2017. Pada Selasa, Intel juga membukukan hasil kuartal pertama, yang menunjukkan kenaikan pendapatan menjadi 13,7 miliar dolar AS dari 12,78 miliar dolar AS, lebih tinggi dari prediksi sebelumnya.

 

Baca: Ilmuwan Australia Temukan Spesies Baru Tikus di Sulawesi Barat

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement