Rabu 20 Apr 2016 09:11 WIB

Nigeria Minati Produk Ritel Indonesia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Produk kerajinan  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Produk kerajinan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia mencatat transaksi potensial mencapai 2,98 juta dolar AS dalam Indonesia Solo Exhibition (ISE) 2016. Nilai tersebut didapat dari kuantitas total sebanyak 54 kontainer dari beberapa produk dan perusahaan.

"ISE menjadi ajang pertemuan produsen asal Indonesia dengan pembeli asal Nigeria dan kawasan Afrika Barat. ISE sangat efektif sebagai sarana promosi produk dan komoditas unggulan Indonesia yang berorientasi ekspor," ujar Kepala Indonesia Trade Promotion Center  (ITPC) Lagos Nino Wawan Setiawan, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/4).

Nino menjelaskan, dalam pameran tersebut sebanyak 29 perusahaan Indonesia yang bergerak di berbagai sektor produksi turut berpartisipasi.  Peserta pameran mempromosikan produknya dengan beberapa cara, antara lain dengan display product yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yang produknya belum dipasarkan di Nigeria untuk mencari importir dan distributor.

Selain itu, ada pengenalan produk juga melalui free sampling untuk membangun product awareness oleh perusahaan yang produknya sudah beredar di Nigeria. Beberapa perusahaan Indonesia tersebut juga melakukan direct retail seperti tekstil dan perhiasan. Cara penjualan langsung tersebut telah menghasilkan NGN 1,5 juta dari penjualan batik, mi instan, perhiasan, kerajinan, serta makanan dan minuman ringan.

Nino menambahkan, ITPC Lagos juga memfasilitasi peserta pameran yang datang langsung dari Jakarta untuk melakukan kunjungan survei pasar lokal di Lagos. Selain itu, ada pula pertemuan lebih lanjut dengan para pembeli potensial yang didapat selama ISE 2016 berlangsung.

Baca juga: Indonesia Target Peningkatan Ekspor Produk Ritel ke Malaysia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement