Selasa 19 Apr 2016 13:54 WIB

Mentan Minta Pembukaan Lahan Hutan untuk Pertanian

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Nur Aini
Lahan hutan (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Lahan hutan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- ‎Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman tengah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) agar lahan hutan bisa digunakan untuk lahan pertanian maupun peternakan sapi.

"Kita sedang berporses dengen Menteri Kehutanan, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan ATR (Agraria dan Tata Ruang)‎. Kita menargetkan dua juta hektare," ujar Amran di kantornya, Jakarta, Selasa (19/4).

Lahan dua juta hektare ini akan dibagi kepada beberapa sektor.‎ Satu juta hektare untuk lahan peternakan sapi, 500 hektare untuk lahan jagung, dan 500 hektare untuk perkebunan tebu.

Untuk gula, kata Amran, banyak pabrik gula yang kekurangan bahan baku dari perkebunan tebu. Padahal pabrik tersebut sebenarnya bisa memproduksi tebu menjadi gula dengan kapasitas besar. Untuk itu, lahan hutan yang berada di sekitar pabrik akan dilobi agar bisa digunakan untuk perkebunan tebu.

"Banyak pabrik yang ada tapi kekurangan lahan. Kita optimalkan lahan sekitarnya apa kerja sama dengan Perhutani atau pihak lainnya," kata dia.

Salah satu pabrik yang membutuhkan perluasan lahan  terdapat di Dompu, Nusa Tenggara Barat, yang bisa melakukan penggilihan dari 6.000 hektare lahan tebu. Namun jumlah ini masih kurang dan rencananya akan bertambah hingga 15 ribu hektare.

"Kita akan carikan juga perluasan di Sulawesi Tenggara, Kalimantan kalau cocok iklimnya‎," kata Amran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement