REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Satu unit kapal Floating Storage Unit (FSU) sepanjang 184,7 meter telah bersandar di dermaga selatan Pelabuhan Benoa, Bali. Pelabuhan ini dikelola oleh PT Pelindo Energi Logistik (PEL), anak usaha PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III. Manager Terminal PEL, Suryawan menhayakan Pelindo III mengembangkan integrasi pengangkutan gas alam untuk menjembatani semangat masyarakat Indonesia dalam menggunakan energi hijau yang ramah lingkungan.
Kapal Haiyang Shiyou 301 yang berbendera Cina tersebut memiliki empat tangki sebagai tempat penyimpanan Liquified Natural Gas (LNG) dengan kapasitas total penyimpanan 31.000 meter kubik. Kapal tersebut sandar tepat di sisi fasilitas Floating Regasification Unit (FRU) bernama Lumbung Dewata yang datang lebih dahulu pada 30 Maret lalu.
Sebelumnya, kapal Haiyang Shiyou 301 bertolak dari Bontang, Kalimantan Timur, dengan mengangkut LNG untuk diolah kembali menjadi gas (regasifikasi) di kapal FRU Lumbung Dewata. Nantinya, LNG ini akan disalurkan ke fasilitas milik PT Indonesia Power unit Pesanggaran.
"Kami memastikan kesiapan proses penyaluran gas ini melalui koordinasi dengan semua pihak. Pengecekan alat dan kesiapan pekerja di lapangan menjadi faktor penting agar dapat berjalan lancar dan efisien," ujar Suryawan, saat mengikuti rapat koordinasi operator kapal dan PT PEL di Denpasar.
Suryawan, menjelaskan, penyaluran gas untuk pertama kali yang dilakukan PEL terjadwal dilaksanakan pada Rabu (20/4) esok. Nantinya kapal FSU dan FRU tersebut akan tetap bertambat di dermaga selatan dan terintegrasi dengan terminal untuk proses pembongkaran gas. Sedangkan untuk memasok LNG ke FSU akan diangkut menggunakan kapal carrier bernama Surya Satsuma yang membawa gas dari Bontang ke Benoa untuk menyuplai pemakaian gas di fasililitas pembangkit listrik PT Indonesia Power.