REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Selasa (19/4) pagi bergerak menguat sebesar 27 poin menjadi Rp 13.143 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.170 per dolar AS.
"Dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia setelah dampak dari kegagalan pertemuan produsen minyak mereda, investor mulai kembali melirik aset mata uang berisiko mengingat ekonomi di negara berkembang masih relatif stabil," kata Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta, Selasa (19/4).
Menurut dia, Indonesia menjadi salah satu negara tujuan investor seiring dengan fundamental ekonomi pada tahun ini relatif kondusisf. Paket-paket kebijakan yang telah diluncurkan pemerintah akan segera dirasa dampaknya.
"Kebijakan pemerintah cukup berdampak ke sejumlah data ekonomi yang telah dirilis, situasi itu menjadi salah satu faktor yang mendorong permintaan nilai tukar rupiah meningkat sehingga menjaga pergerakannya di area positif,' katanya.
Ia menambahkan bahwa kebijakan suku bunga negatif di beberapa negara maju juga memicu aliran dana asing masuk ke negara berkembang, salah satunya Indonesia yang memiliki suku bunga positif.