REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Memasuki masa panen rendeng 2015/2016, harga beras di pasaran tradisional di Kabupaten Indramayu, masih tetap tinggi. Berdasarkan pantauan Republika.co.id di Pasar Baru Indramayu, Ahad (17/4), harga beras premium kualitas satu mencapai Rp 11 ribu per kg, beras kualitas dua Rp 10.500 per kg, dan beras kualitas tiga Rp 10.000 per kg.
Sedangkan beras medium kualitas satu mencapai Rp 9.000 ribu per kg, beras medium kualitas dua Rp 8.500 per kg dan beras medium kualitas tiga sebesar Rp 8.000 per kg. "Harga beras memang masih tinggi. Tapi itu beras dari gabah simpan panen gadu 2015," ujar seorang pemilik kios beras Alaydroes di Pasar Baru Indramayu, Wahyudi.
Untuk beras dari gabah hasil panen rendeng 2015/2016, Wahyudi menyebutkan, harganya mencapai Rp 9.000 per kg untuk kualias satu. Sedangkan beras kualitas dua dan tiga masing-masing Rp 8.500 per kg dan Rp 8.000 per kg.
Wahyudi menjelaskan, tingginya harga beras dari gabah simpan hasil panen gadu 2015 itu dikarenakan stoknya yang kini sudah tidak ada lagi. Pasalnya, gabah yang dipanen sekitar Agustus - September 2015 tersebut telah habis dijual oleh para pemiliknya.
Untuk beras dari gabah hasil panen rendeng 2015/2016, meski harganya cukup tinggi namun tak setinggi beras dari gabah simpan. Dia menjelaskan, stok gabah tersebut berlimpah seiring masa panen yang sedang berlangsung di berbagai daerah."Tapi konsumen lebih suka membeli beras dari hasil gabah simpan dibandingkan beras anyaran (baru),'' tutur Wahyudi.
Beras dari hasil gabah simpan dinilai memiliki rasa yang enak karena teksturnya yang lebih padat dibandingkan beras anyaran. Jika dimasak, beras anyaran cenderung memiliki tekstur yang lebih benyek (berair) karena kandungan airnya yang memang lebih tinggi.
Sementara itu, ketika disinggung mengenai harga gabah hasil panen rendeng 2015/2016, Wahyudi menyebutkan, kisarannya masih Rp 4.200 per kg. Sedangkan stoknya, sangat berlimpah dan mudah diperoleh.''Harganya sih memang masih mahal. Tapi mudah mendapatkannya,'' tutur Wahyudi.