Ahad 17 Apr 2016 12:58 WIB

Peta Jalan Industri Rumput Laut Cakup Insentif untuk Perusahaan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Petani menjemur hasil panen rumput laut di Kelurahan Manggar, Balikpapan, Kaltim, Jumat (15/4). (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Petani menjemur hasil panen rumput laut di Kelurahan Manggar, Balikpapan, Kaltim, Jumat (15/4). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf khusus Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Lin Che Wei mengatakan, pemerintah sedang mematangkan peta jalan atau roadmap pengembangan industri rumput laut di dalam negeri. Salah satu pertimbangan dalam roadmap ini yakni untuk kesejahteraan petani rumput laut.

"Ada sekitar 1,2 juta kepala keluarga petani di wilayah pesisir yang bergantung pada rumput laut," ujar Lin di Jakarta, Ahad (17/4).

Lin menjelaskan, strategi utama untuk mengembangkan rumput laut di dalam negeri yakni dengan meningkatkan nilai tambah melalui standardisasi. Saat ini, penyerapan rumput laut di dalam negeri masih 20 persen sedangkan 80 persen diekspor dalam bentuk barang mentah. Sementara, Indonesia baru bisa menguasai pasar rumput laut dunia sebesar 3 persen sampai 5 persen. Padahal, Indonesia merupakan pengasil rumput laut terbesar.

"Dalam kurun waktu 10 tahun diharapkan semua bahan baku rumput laut  bisa diserap di dalam negeri," kata Lin.

Untuk menunjang roadmap tersebut, pemerintah sudah menyiapkan beberapa strategi diantaranya memberikan insentif agar perusahaan bersedia meningkatkan kapasitas industrinya. Kemudian, meningkatkan kompetisi di bidang rumput laut agar produknya bisa terjual. Selain itu, kata Lin, pencanangan rumput laut melalui program food, feed, dan fertilizer.

Lin mengatakan, tidak menutup kemungkinan investor asing bisa masuk untuk ikut mengembangkan industri rumput laut di Indonesia. Sebab, untuk memberikan nilai tambah diperlukan inovasi teknologi yang mumpuni. Dengan demikian, ke depan Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah saja namun juga produk yang sudah diolah.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Deputi II Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, dalam roadmap tersebut akan didorong untuk hilirisasi produk. Sebab, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan industri rumput laut.

Total produksi rumput laut Indonesia pada 2014 sebesar 237.875 ton atau 56 persen dari total produksi dunia yakni 423.952 ton. Saat ini sebagian besar hasil produksi rumput laut nasional masih diekspor dalam rumput laut kering sebesar 152.972 ton, sedangkan untuk suplai industri di dalam negeri sebesar 84.903 ton.

Baca juga: Makanan Olahan dan Pakaian Lokal Dinilai Unggul dari Produk Impor

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement