REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir menguat pada Jumat (15/4) atau Sabtu (16/4) pagi WIB, karena perdagangan teknis menyebabkan kenaikan dalam harga logam mulia yang juga didorong pelemahan dolar AS.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni naik 8,1 dolar AS, atau 0,66 persen, menjadi menetap di 1.234,60 dolar AS per ounce. Setelah tiga hari menurun berturut-turut, logam mulia naik pada Jumat karena emas mencapai tingkat dukungan penting dan karena itu berbalik naik.
Para analis percaya bahwa peningkatan tersebut hanya bersifat sementara, karena perdagangan teknis biasanya sebanding dengan fundamental. Logam mulia mendapat dukungan tambahan ketika laporan yang dirilis oleh Federal Reserve AS pada Jumat (15/4) menunjukkan produksi industri jatuh lebih besar dari yang diperkirakan, sebesar 0,6 persen.
Analis mencatat penurunan besar terjadi dalam produksi kendaraan karena penjualan kendaraan juga telah merosot. Emas juga mendapat dukungan karena indeks dolar AS turun 0,33 persen menjadi 94,64 pada pukul 18.00 GMT.
Indeks adalah ukuran dari dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor.