Kamis 14 Apr 2016 19:41 WIB

Garap Proyek Smelter, Antam-Inalum Dirikan Anak Usaha Bersama

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Smelter (Ilustrasi)
Smelter (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) (Inalum) dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) menyepakati perjanjian kerja sama untuk proyek pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Rrefinary (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Pembangunan pabrik pengolahan bauksit menjadi alumina ini akan dilaksanakan oleh perusahaan gabungan (joint venture) yang diberi nama PT Inalum Antam Alumina (IAA)

Direktur Utama Inalum Winardi Sunoto mengatakan, joint venture agreement (JVA) ini merupakan implementasi sinergi lanjutan yang telah dimulai sejak nota kesepahaman (MoU) dan pokok-pokok perjanjian (heads of agreement) disepakati pada tahun 2015 lalu.

"Poinnya kita mau dibentuk anak usaha bersama Antam untuk berpartner dengan Cina. Sekarang joint venture agreement," kata Winardi, Kamis (14/4). 

Winardi menyebut, kepemilikan IAA nantinya mayoritas akan dikuasai oleh Antam dan Inalum di mana minimal 51 persen saham akan dikuasai oleh dua perusahaan tersebut. Sementara, di antara Inalum dan Antam, porsi Inalum akan lebih besar dibandingkan dengan Antam yakni 60 persen dan 40 persen.

"Inalum 60 persen, Antam 40 persen, Itu nanti mendirikan satu anak perusahaan, namanya PT Inalum Antam Alumina," ucap dia.

Nantinya, lanjut Winardi, perusahaan baru tersebut akan bekerja sama dengan Cina melalui perusahaan aluminium Cina, China Aluminium Company untuk membangun pabrik smelter di Mempawah dengan porsi 51 persen untuk IAA.

"Nanti ini partner dengan Cina. IAA ini nanti jadi mayoritas, Cinanya minoritas. China Aluminium Company. Minimal dalam negerinya 51 persen. Artinya, kita mayoritas, atau 55 persen dan 45 persen," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement