Rabu 13 Apr 2016 14:49 WIB

BRI Sebut Miliki Nasabah Setia di Timor Timur

Rep: c37/ Red: Dwi Murdaningsih
Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menilai, pembukaan kantor cabang di Timor Leste akan menguntungkan. Sebab, banyak masyarakat disana yang dulunya adalah nasabah BRI dan menyambut baik pembukaan kantor cabang BRI disana.

Direktur Utama BRI, Asmawi Syam menjelaskan, BRI sudah menjadi bank yang paling besar di Timor Leste sebelum negara tersebut berpisah dengan Indonesia di tahun 2002.  Meski kini sudah banyak bank disana, namun banyak nasabah lama yang menyambut baik rencana pembukaan kantor cabang BRI.

"Sekarang ada pendatang baru, tapi pengusahanya mayoritas yang itu-itu saja. Memang ada penambahan-penambahan yang baru, tapi pelaku-pelaku usaha masih itu-itu saja. Penabungnya juga setia, masih melekat. Waktu kesana itu, ada yang bilang saya dulu nasabah BRI, mereka antusias," ujar Asmawi di Jakarta, Rabu (13/4).

Asmawi menjelaskan, prospek yang bagus di Timor Leste yaitu dari sektor UMKM berbasis komoditi seperti kopi, serta perdagangan. Di cabang Dili, ibu kota Timor Leste ini pihaknya terutama menargetkan penghimpunan dana, serta pemberian pinjaman. Selain itu, pihaknya juga akan mengembangkan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

 

"Karena disana itu sistem perbankan yang berbasis teknologi belum terlalu banyak, misalnya ATM. Kalau kita lihat disana itu masih banyak antrian di kantor-kantor bank. Itu yang akan kita pecahkan dengan membuka ATM. Disamping ada 4 kantor sub branch kita juga akan menyebar ATM-nya," kata Asmawi.

Rencana BRI untuk membuka kantor cabang di negara tetangga sudah dalam tahap seleksi proposal di Bank Sentral Timor Leste beberapa waktu lalu. Menurutnya, anggaran yang dikeluarkan Bank BRI untuk membuka kantor cabang di Timor Leste belum dapat dipastikan berapa besarannya. Namun, pembukaan kantor cabang BRI di Timor Leste tidak akan menelan biaya yang tinggi karena BRI hanya menyewa lahan dan tidak membeli aset. Sebab, potensi perpindahan pusat perdagangan dan bisnis sangat mungkin terjadi di berbagai daerah disana.

"Investasinya tidak ada beli kantor, kontrak aja. Paling mesin ATM. Biasanya gini, kita lihat pasar. Kalau kita sudah beli, sentra ekonomi itu kita udah susah. Di Timor Leste susah nyari yang dijual. Kita kan cepet, kontrak dulu, kalau perkembangannya bagus, kita beli," jelasnya.

Terkait rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membuka kantor cabang di Thailand dan mengajak BRI untuk ikut serta, Asmawi mengatakan untuk mengkaji lebih dulu pasar disana. Ia menegaskan jika tahun ini BRI hanya menargetkan pembukaan kantor cabang luar negeri di Timor Leste.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement