REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan segera meluncurkan satelitnya di bulan Juni mendatang. Hingga kini persiapan peluncuran satelit telah lebih dari 90 persen. Direktur BRI Asmawi Syam menjelaskan saat ini proses penyelesaian satelit BRI sudah mencapai tahap akhir.
Space System Loral LLC (SSL), perusahaan asal Amerika Serikat yang membuat satelit, sedang melakukan penyelesaian tahap akhir sekaligus pengecekan terhadap satelit tersebut.
"Kemarin saya kesana lakukan final check, semua lancar on schedule. Persiapan sudah lebih dari 90 persen," ujar Asmawi di Jakarta, Rabu (13/4).
Menurutnya, proyek penyelesaian satelit ini lebih cepat dari yang direncanakan. Pihaknya memandang jika perusahaan SSL dapat menyelesaikan beberapa minggu lebih cepat dari jadwal yang dibuat tim tersebut.
Sehingga dipastikan satelit berkode BBRI ini akan dapat diluncurkan tepat waktu pada tanggal 8 Juni 2016 mendatang di Guyana.
"Mostly semua sudah berjalan baik, nanti kita akan luncurkan Insya Allah tanggal 8 Juni 2016 di Kourou, Guyana yang diluncurkan oleh Ariane Space," kata Asmawi.
Asmawi menuturkan, izin pemakaian satelit tersebut merupakan milik BRI. BRI tidak berencana untuk menyewakannya pada BUMN lainnya. Namun, pihaknya menyerahkan ke Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) untuk dipakai negara.
"Kalau sinergi mungkin saja, kalau ada pengembangan satu BUMN. Izinnya kita pakai sendiri. Karena stasiun buminya ada di Indonesia di BRI," katanya.