Selasa 12 Apr 2016 16:57 WIB

Eksportir Patuh Aturan Diberi Insentif

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Ekspor Semester Pertama. Aktifitas bongkar muat peti kemas saat pagi di Jakarta International Container Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (24/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Ekspor Semester Pertama. Aktifitas bongkar muat peti kemas saat pagi di Jakarta International Container Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan, eksportir yang patuh terutama yang mendapatkan penghargaan Primaniyarta diberikan skema pembiayaan ekspor khusus dari Indonesia Eximbank dan Standard Chartered Bank. Menurutnya, ada fasilitas pembiayaan ekspor dengan skema komersial dari Indonesia Eximbank yang dapat menjadi alternatif pembiayaan.

"Adapun fasilitas pembiayaan ekspor tersebut berupa pembiayaan modal kerja ekspor, pembiayaan investasi, penjaminan, asuransi, dan fasilitas trade finance," ujar Nus di Jakarta, Selasa (12/4).

Nus menjelaskan, sesuai mandat UU Nomor 2 Tahun 2009 Indonesia Eximbank dapat memberikan pembiayaan atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan namun dianggap perlu oleh pemerintah melalui program National Interest Account (NIA). Selain itu, Indonesia Eximbank juga memiliki Kredit Usaha Berorientasi Ekspor (KURBE) yang ditujukan untuk pelaku UKM berorientasi ekspor maupun penunjang ekspor. Menurut Nus, fasilitas ini merupakan bentuk dukungan yang diberikan Indonesia Eximbank untuk meningkatkan volume ekspor nasional.

Nus menambahkan, setiap tahun pemerintah memberikan penghargaan Primaniyarta kepada eksportir yang dinilai berprestasi di bidang ekspor. Penghargaan tertinggi ini dikelompokkan dalam empat kategori yakni Eksportir Berkinerja, Eksportir Pembangun Merek Global, Eksportir Potensi Unggulan Ekspor, dan Eksportir Pelopor Pasar Baru. Nus mengatakan, penerima penghargaan Primaniyarta dinilai memiliki keunggulan yang dapat diandalkan untuk bersaing di pasar ekspor dan memiliki pasar tujuan ekspor tradisional serta non tradisional.

"Perusahaan penerima Primaniyarta memiliki kinerja ekspor terbaik, keuangan sehat dan tidak tersangkut masalah hukum. Diharapkan ada skema pembiayaan khusus untuk para pemenangan Primaniyarta ini," kata Nus.

Skema pembiayaan ekspor khusus tersebut yakni diskonto wesel ekspor yang dapat membantu kelancaran cash flow para eksportir. Nus berharap para eksportir penerima Primaniyarta dapat membangun komunikasi dan pertukaran ilmu antara pengekspor yang mempunyai jaringan luas. Dengan demikian, hal tersebut dapat membantu peningkatan ekspor dan mewujudkan tujuan pemerintah untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement