REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Indonesia melaporkan penurunan indeks kondisi ekonomi saat ini karena lemahnya persepsi konsumen terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja per Maret 2016 dibandingkan periode enam bulan lalu.
Penurunan indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) menyebabkan turunnya indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Maret 2016 menjadi 109,8 dibanding Februari 2016 sebesar 110, menurut publikasi survei IKK BI.
"Indeks penghasilan saat ini turun 4,5 poin dan indeks ketersediaan lapangan kerja turun 2,6 poin dibanding Februari 2016," tulis publikasi BI, Selasa (5/4).
Meskipun IKK menurun, nilai di 109,8 masih menunjukkan persepsi konsumen yang optimistis untuk keseluruhan kondisi ekonomi saat ini. Secara wilayah, penurunan IKK terbesar terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan sebesar minus 22,4 poin, dan Pontianak, Kalimantan Timurm yang minus 15,8 poin.
Meskipun indeks persepsi konsumen untuk ekonomi saat (IKE) ini menurun, BI menyebutkan konsumen masih optimistis untuk kondisi ekonomi enam bulan mndatang.
Indikator Indeks Ekspetasi Konsumen (IEK) pada Maret sebesar 123,1 naik 1,8 poin dari Februari 2016. Peningkatan itu didorong oleh membaiknya ekspetasi konsumen terhadap kegiatan usaha dan lapangan kerja pada enam bulan mendatang.
Di sisi lain, konsumen juga melihat ada peluang terjadinya kenaikan harga pada Juni 2016. Indikator Indeks Ekspetasi Harga (IEH) untuk Juni 2016 naik 7 poin menjadi 171,4. Meningkatnya tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi pada kelompok bahan makanan dan makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, menyusul momentum konsumsi tinggi saat Ramadan dan Idul Fitri.