Selasa 05 Apr 2016 15:45 WIB

Konsumen Beralih Gunakan Gas Bumi untuk Memasak, Ini Alasannya

Pesantren menggunakan gas bumi untuk memasak.
Foto: PGN
Pesantren menggunakan gas bumi untuk memasak.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pesantren Darul Muttaqin di Surabaya, Jawa Timur beralih dari memasak menggunakan LPG menjadi memasak menggunakan gas bumi. Kepala Bidang Sarana Prasaran, Pesantren Terpadu Darul Muttaqin, Luthfi Zamroni mengatakan salah satu alasannya dalah pengelola pesantren tidak lagi kesulitan mencari isu ulang tabung LPG.

"Alasan utama kami beralih pakai gas bumi, karena dulu sekitar 5 tahun lalu, sering terjadi kelangkaan LPG. Kalau LPG nggak kami dapat, bagaimana kami bisa masak untuk makan santri di sini yang jumlahnya 100 orang," ungkap Kepala Bidang Sarana Prasaran, Pesantren Terpadu Darul Muttaqin, Luthfi Zamroni, Selasa (5/4).

Luthfi mengungkapkan, selama 5 tahun menggunakan gas bumi ini, tidak pernah mengalami kendala. Bahkan banyak manfaat yang dirasakan, terutama ketersediaan pasokan gas bumi yang selalu ada.

"Gas bumi yang dipasok PGN ini 24 jam penuh setiap hari, gas dari pipa langsung ke kompor, mau masak pagi buta pun tidak masalah," ujarnya.

Ia berharap, penyaluran gas bumi yang dipasok PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) makin luas ke berbagai wilayah, serta pelayanan ke pelanggan juga makin lebih baik lagi.

"Pakai gas bumi banyak manfaatnya, mulai dari lebih hemat, tidak perlu gotong-gotong tabung ke warung, mengalir setiap hari, semoga makin banyak dinikmati masyarakat," kata dia.

 

baca juga: Gas Bumi PGN Mengalir Hingga ke Pesantren

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement