Sabtu 02 Apr 2016 12:44 WIB

Perhatikan Tiga Hal ini untuk Capai Kebebasan Finansial

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Berinvestasi
Foto: youtube
Berinvestasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mencapai kebebasan finansial, investasi, penyiapan dana masa depan dan pengaturan keuangan sehari-hari perlu jadi perhatian. Perencana keuangan independen, Safir Senduk menjelaskan, dalam konteks perencanaan keuangan syariah, ada banyak kesamaan dengan perencanaan pada umumnya, yang membedakan pada kesesuaian terhadap syariat Islam.

Perencanaan keuangan pada dasarnya memerhatikan tiga komponen, yakni memiliki investasi sebanyak mungkin, persiapan dana masa depan dan mengatur pengeluaran.

Soal memiliki investasi, Safir menyarankan para calon investor untuk memiliki dulu dana cadangan yang besarnya minimal tiga kali pengeluaran bulanan keluarga, setelah itu baru fokus investasi. Produk investasi pun hanya ada dua, yang bersifat growing income investment dan fix income investment.

Untuk growing income investment, saham, reksa dana atau unitlink, emas dan properti bisa jadi opsi. Sementara sukuk dan deposito bisa jadi pilihan fix income investment.

''Silakan ambil produk growing income investment sesuai pengetahuan dan pahami risikonya. reksa dana bisa dimanfaatkan investor pemula untuk belajar, sebelum melompat ke saham,'' kata Safir dalam diskusi seputar perencanaan keuangan dalam Festival Pasar Modal Syariah di Bursa Efek Indonesia, Jumat (1/4).

Safir menyarankan agar investasi pun memerhatikan siklus ekonomi. Saat ekonomi turun, pilihan fix income investment bisa diambil. Namun saat ekonomi membaik, growing income investment jadi pilihan yang lebih baik.

Bagi mereka yang berinvestasi untuk masa pensiun, jika sebelumnya mereka menggunakan reksa dana saham, 10 tahun sebelum pensiun pindahkan investasi ke reksa dana campuran, lima tahun sebelum masa pensiun instrumen diganti ke pendapatan tetap. Tiga tahun sebelum pensiun pindahkan lagi investasi ke reksa dana pasar uang. ''Makin mendekati pensiun, pilih instrumen yang makin aman dan berkurang agresivitasnya,'' ungkap Safir.

Ia juga menyarankan agar produk investasi divariasikan. Makin muda usia, fokus pada produk yang berisiko termasuk bisnis. 50 persen investasi bisa ditempatkan dalam saham, 20 di pendapatan tetap dan 30 persen di emas. Tapi saran ini tidak baku dan tergantung preferensi tiap investor.

Soal menyiapkan masa depan, Safir menyebut dana ini akan dibutuhkan untuk membeli rumah dan isinya, sekolah anak, berhaji, dana pensiun dan persiapan memulai bisnis. Maka pilihan produk harus disesuaikan dengan tujuan-tujuan ini.

Kunci mengatur keuangan, lanjut Safir, adalah tahu dimana pusat 'kebocoran' dana dan berusaha perlahan menguranginya. ''Lelaki dan perempuan sama boros, frekuensinya saja berbeda,'' kata Safir.

Amat penting pula untuk mengendalikan keinginan. Sebab jenis pengeluaran hanya wajib, butuh dan ingin. Keinginanlah yang tidak memiliki batas dan menguras dana yang ada.

Fokus pengelolaan keuangan adalah prioritas dan pastikan uang dibelanjakan sesuai prioritas. Menurutnya, yang pertama harus diperhatikan adalah cicilan utang dan tabungan atau investasi, lalu asuransi dan biaya hidup. Cicilan utang maksimal 30 persen atau 40 persen jika ada cicilan rumah, investasi atau tabungan 10 persen, lalu premi asuransi 10 persen dan biaya hidup 50 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement