Kamis 31 Mar 2016 08:58 WIB

Kapal Ternak Belum Signifikan Bantu Pasokan Daging Sapi Jakarta

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Kapal Ternak Camara Nusantara 1
Kapal Ternak Camara Nusantara 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusuma menyebut 97 persen kebutuhan daging sapi Jakarta dipenuhi oleh produk impor. Sisanya daging sapi lokal termasuk daging dari sapi Nusa Tenggara Timur (NTT) baru sanggup memasok tiga persen kebutuhan.

"Jangan sekali-kali mengatakan sapi lokal kita cukup penuhi kebutuhan, faktanya kurang," kata dia dalam diskusi bertema "Kebutuhan Daging Sapi Menjelang Idul Fitri 2016, Mengantisipasi Gejolak Harga, Permasalahan dan Solusi". Diskusi diselenggarakan oleh Komite Daging Sapi Jakarta Raya bersama ASPIDI dan Asosiasi terkait, Rabu (30/3).

Ia menguraikan, kebutuhan daging di pasar tradisional DKI Jakarta mencapai 650-750 ekor per hari. Pengadaan sapi NTT menggunakan kapal khusus ternak belum dapat memperbaiki lonjakan harga ataupun menambal kebutuhan daging sapi per hari. Hingga kini Dharma Jaya baru melakukan pengiriman sapi dari NTT sebanyak lima kali dengan jumlah 150 ekor per minggu.

Untuk memenuhi lonjakan kebutuhan di momen Ramadhan 2016, Jakarta akan dibanjiri impor daging sapi dari Australia sebanyak 10 ribu ton. Hal tersebut diungkapkan Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Sri Mukartini.

Pelaksanaan impor, kata dia, tengah menunggu permohonan PT Berdikari untuk pemasukannya. Di sisi lain, Pemerintah juga terus merealisasikan impor sapi bakalan secara bertahap dengan total 600 ribu ekor sepanjang 2016. Di luar Ramadhan dan Idul Fitri juga akan mengimpor daging sebanyak 82.34 ribu ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement