REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut data yang dirilis Pusat Kajian Komunikasi UI, tahun ini penetrasi internet Indonesia mencapai 34.9 persen.
Jumlah penjualan ritel online baru sebesar 11 persen dari total penjualan ritel, namun diproyeksikan akan bertumbuh sepuluh kali lipat dalam lima tahun mendatang. Menyadari hal tersebut, Alfamart fokus menggarap pasar digitalnya yang sangat potensial.
Ritel online sedang tumbuh pesat di luar Jakarta, seperti Jawa Timur, dan Sumatera. Selain menyajikan ragam pilihan produk yang lengkap, Alfaonline juga merupakan situs belanja yang menjual produk dari sejumlah merek terpopuler di Indonesia.
"Alfaonline juga nantinya diharapkan menjadi perusahaan e-commerce O2O (Online-to-Offline) terbesar di Indonesia, yang memungkinkan para pelanggan untuk membayar, mengambil, produk di toko- toko Alfamart yang tersebar di seluruh Indonesia," tutur Catherine yang baru terpilih menjadi CEO Alfaonline.
Catherine dipercaya dapat memperkuat Alfaonline dalam memanfaatkan jaringan distribusi Alfamart yang luas. "Transaksi online membuat masyarakat bisa membayar di toko atau di rumah, juga bisa ambil barang di toko Alfamart terdekat," imbuhnya.
Komisaris Alfaonline, Budi Djoko Susanto mengaku bersemangat menyambut sosok Catherine ke dalam tim Alfaonline.
Menurutnya, Catherine memiliki sederet pengalaman karir yang menunjang membesarkan Alfaonline bersama tim. "Visi, kepemimpinan, hasrat, dan keunggulan operasional beliau kami sambut baik untuk menjalankan rencana Alfaonline bersama," tutup Budi.