Rabu 30 Mar 2016 11:24 WIB

Curhat Jokowi Soal Kereta Cepat: Belum Dibangun, Sudah Ribut

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nur Aini
Presiden Jokowi menandatangani prasasti proyek kereta cepat.
Foto: Setkab
Presiden Jokowi menandatangani prasasti proyek kereta cepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Presiden Joko Widodo berharap masyarakat Indonesia tidak terlalu meributkan masalah pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Menurut Jokowi, kereta cepat merupakan suatu kebutuhan dan juga menjadi upaya pemerintah mengejar ketertinggalan dalam hal transportasi.

Jokowi menceritakan, Cina sudah berhasil membangun 16 ribu km jaringan kereta cepat selama delapan tahun. Berarti setiap tahun, Cina membangun 2.000 km transportasi kereta cepat.

"Kita baru akan membangun 150 km saja, ramainya sudah kayak gini. Belum dibangun sudah ribut," kata Jokowi dalam Dialog Publik Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (30/3).

Hal sama juga terjadi pada proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW yang ditargetkan Jokowi hingga 2019.  Jokowi mengatakan, ada begitu banyak orang yang tidak percaya bahwa pememerintah bisa membangun pembangkit listrik 35 ribu MW.

Rasa pesimistis itu muncul karena adanya fakta bahwa selama 70 tahun merdeka, Indonesia baru memiliki pembangkit listrik sebesar 53 ribu MW.

"Banyak yang pesimistis, mana bisa lima tahun bangun 35 ribu MW. Kalau saya caranya ya cari supaya bisa masuk akal. Masalahnya ternyata hanya pembebasan lahan dan perizinan. Dan itu bisa diselesaikan," kata Jokowi.

Baca juga: Ini Alasan Jokowi Sering Blusukan ke Proyek Infrastruktur

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement