Rabu 23 Mar 2016 22:14 WIB

CAR Bank DKI Capai 24,53 Persen

Bank DKI Syariah
Foto: jakarta.go.id
Bank DKI Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasio CAR Bank DKI per 31 Desember 2015 berada pada level 24,53 Persen. Meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,96 persen. Peningkatan rasio CAR karena tambahan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Rp1 triliun pada akhir 2015.

Selain itu pada 2015, Bank DKI melakukan revaluasi aset tetap dengan memanfaatkan momentum paket kebijakan ekonomi jilid 5 yang diterbitkan Pemerintah pada Oktober 2015. Revaluasi aset tetap tersebut memberikan nilai surplus Rp1,1 triliun.

Kedua hal tersebut mendorong Bank DKI naik kelas ke BUKU 3 dengan modal inti di atas Rp5 triliun. Demikian disampaikan Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (24/3).

Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi menjelaskan berdasarkan laporan keuangan 2015 audited, per 31 Desember 2015 total aset Bank DKI tercatat Rp38,64 triliun. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp28,19 triliun dan penyaluran kredit Rp25,69 triliun.

Perolehan laba bersih Bank DKI tahun 2015 tercatat Rp231,80 miliar. Dibandingkan 2014 yang sebesar Rp468,16 miliar, laba Bank DKI tercatat mengalami penurunan.

Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh tingginya pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang mencapai Rp734,60 miliar, sebagai imbas dari peningkatan rasio Non Performing Loan (NPL) selama 2015.

"Pembentukan CKPN tersebut juga dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan coverage ratio Bank DKI agar sesuai dengan best practice," ujar Kresno.

Meskipun laba bersih mengalami penurunan, Bank DKI mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 14,08 persen dibandingkan 2014. "Artinya secara kinerja, Bank DKI masih menunjukkan pertumbuhan yang baik di tengah ketidakpastian ekonomi global dan nasional," ujarnya.

"Tahun 2016, kami optimis dapat tumbuh lebih baik. Berbagai pembenahan yang dilakukan selama tahun 2015 tentunya akan menjadi fundamental yang kuat dalam mendukung ekspansi bisnis di tahun 2016, di mana Bank DKI berkomitmen untuk mendukung penuh program Pemprov DKI Jakarta," ujar Kresno menambahkan.

Dukungan tersebut diwujudkan dengan DKI BUSINESS LINKAGES yang memfokuskan peningkatan sinergi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Bank DKI pada lima poros utama. Yakni, pembiayaan infrastruktur DKI Jakarta, peningkatan pelayanan publik, peningkatan kualitas pendidikan, dukungan kepada sektor koperasi dan UMKM, serta membangun sinergi BUMD.

"Dengan terus melakukan perbaikan dan penguatan penerapan tata kelola perusahaan, kami yakin Bank DKI akan tumbuh dan berprestasi dengan lebih baik sehingga Bank DKI dapat menjadi bank yang modern, inovatif dan berbudaya," kata Kresno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement