Selasa 22 Mar 2016 17:01 WIB

Perusahaan Krakatau Semen Indonesia Beroperasi Akhir Tahun

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
PT Krakatau Steel
PT Krakatau Steel

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Perusahaan patungan PT. Krakatau Steel (Persero) dan Semen Indonesia akan mulai beroperasi pada akhir 2016. Presiden Direktur PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk Sukandar mengatakan perusahaan ini siap beroperasi untuk memproduksi slag powder sebagai bahan baku semen. Dia memperkirakan, perusahaan PT Krakatau Semen Indonesia siap memproduksi slag powder antara Oktober atau November 2016.

"Nantinya slag powder akan mengolah granulated blast furnace slag (GBFS)menjadi ground granulated blast furnace slag (GGBFS) untuk bahan baku semen," ujar Sukandar di Cilegon, Selasa (22/3).

Sukandar menjelaskan, campuran semen dengan menggunakan slag powder ini merupakan hal baru di Indonesia dan belum pernah ada. Kualitas semen tersebut biasanya lebih kuat dan biasanya digunakan untuk pembangunan konstruksi berat, seperti membangun bendungan air maupun konstruksi di laut.

Pabrik slag powder mampu mengolah GBFS sebesar 700 ribu ton per tahun. Dalam kurun waktu masa konstruksi pabrik slag powder, perusahaan patungan akan melakukan penjualan ke pihak ketiga atas pasokan blast furnace slag (BFS) dari Krakatau Posco sebesar 350 ribu ton per tahun. Menurut dia, slag powder yang dihasilkan akan digunakan oleh PT. Semen Indonesia untuk memproduksi semen portland komposit.

"Diperkirakan dengan bahan baku ini, Semen Indonesia bisa menghasilkan produk sebesar 1,5 juta ton. Ini merupakan sinergi BUMN untuk pengembangan bisnis," kata Sukandar.

Menurut Sukandar, nantinya semen yang dihasilkan tetap menggunakan merek Semen Indonesia. Kerja sama ini dapat meningkatkan pendapatan perseroan dan memberikan kontribusi bagi pengurangan emisi CO2, serta mengamankan pasokan bahan baku (GBFS) untuk keperluan industri semen. Perusahaan patungan PT. Krakatau Semen Indonesia didirikan dengan total investasi sebesar Rp 440 miliar dan modal kerja Rp. 24 miliar, serta berlokasi di Cilegon, Banten dengan luas lahan 40 ribu meter persegi. Porsi kepemilikan saham yakni Krakatau Steel sebesar 49 persen, dan Semen Indonesia sebesar 51 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement