Senin 21 Mar 2016 14:23 WIB

Efisiensi dari Konversi Elpiji ke Jaringan Gas Capai 50 Persen

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
 Pekerja melakukan proses bongkar muat gas tabung elpiji 12 kilogram di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (16/9).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja melakukan proses bongkar muat gas tabung elpiji 12 kilogram di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Pemerintah mengklaim efisiensi atau penghematan yang dihasilkan dari program konversi elpiji 12 kg ke pemanfaatan jaringan gas bisa mencapai 50 persen. Perhitungannya, konsumen yang sebelumnya terbiasa memakai gas elpiji 12 kg dalam satu bulan bisa mengeluarkan ongkos Rp 150 - 300 ribu. Dengan jaringan gas yang harganya Rp 4.500 per meter kubik, maka biaya per bulan hanya di kisaran Rp 90 hingga 100 ribu-an saja.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said juga menyebutkan, penghematan juga didapat dari sisi pemakaian subsidi yang sebelumnya dialokasikan untuk elpiji 3 kg kini dengan jaringan gas praktis konsumsi gas elpiji 3 kg akan berkurang.

"Dari diskusi kita dengan pengguna gas kota, rata-rata bisa hemat 50 persen. Yang biasa pakai dua tabung melon harga 300 ribu sekarang bayar 100 ribu kurang. Secara subsidi juga hemat. Karena sebelumnya kita keluarkan subsidi nanti tidak lagi. Jadi harga saat ini harga keekonomian," ujar Sudirman saat membuka proyek penambahan jaringan gas di Prabumulih, Senin (21/3).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja menyebutkan, alokasi subsidi untuk tahun lalu mencapai Rp 26 triliun. Sedangkan tahun ini, dengan berbagai langkah konversi dan salah satunya dengan membangun jaringan gas kota, maka subsidi bisa ditekan hingga hanya Rp 22 triliun.

Wiratmaja melanjutkan, khusus untuk jaringan gas kota akan dibangun di 6 kota yakni Prabumulih, Tarakan, Surabaya, Batam, Cilegon, dan Balikpapan. Keenam kota tersebut akan dibangun dengan anggaran sebesar Rp 1,18 triliun yang berasal dari APBN 2016.     

Jaringan gas di Tarakan akan dibangun untuk 21 ribu sambungan rumah dengan penugasan oleh PT PGN dan PT Adhi Karya. Sedangkan pembangunan jaringan gas di Surabaya, Batam, Prabumulih, Cilegon, dan Balikpapan secara berturut-turut akan dilakukan untuk 24 ribu, 4 ribu, 32 ribu, 4.066, dan 3.849 sambungan rumah. Secara umum, penugasan pembangunan jaringan gas diberikan kepada PT Pertamina Gas dan PT PGN. N Sapto Andika Candra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement