Selasa 15 Mar 2016 21:57 WIB

BPS Catat Rupiah tak Hanya Melemah Terhadap Dolar AS

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
 Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Selasa (15/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Selasa (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar rupiah selama Februari 2016 mengalami apresiasi 3,06 persen terhadap dolar AS. Secara rata-rata, nilai tukar rupiah tertinggi menyentuh level Rp 13.431,32 per dolar AS. Menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Sumatera Selatan sebesar Rp 13.311,25 per dolar AS pada pekan keempat Februari 2016.

"Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Amerika terjadi pada minggu keempat Februari 2016 yaitu Rp13.431,32 per dolar Amerika," ujar Kepala BPS Suryamin di kantornya, Jakarta, Selasa (15/3).

Suryamin menambahkan, apresiasi terhadap nilai tukar rupiah bukan hanya terjadi terhadap dolar AS saja. Selama Februari, rupiah tercatat mengalami apresiasi terhadap mata uang dolar Australia dan mata uang euro.

Bahkan, level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Australia adalah Rp 9.555,58 per dolar Australia uang terjadi pada pekan kedua Februari. Sedangkan level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap euro terjadi pada pekan keempat Februari yang mencapai Rp 14.789,51 per euro.

"Rupiah terapresiasi 0,75 persen terhadap dolar Australia pada Februari 2016. Selain itu, rupiah juga terapresiasi terhadap euro pada Februari 2016 sebesar 1,71 persen," kata dia.

Sementara dibandingkan yen Jepang, mata uang rupiah mengalami depresiasi sebesar 1,79 persen. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap yen terjadi pekan keempat yang mencapai Rp 118,68 per yen Jepang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement