REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan melelang lima seri obligasi negara atau Surat Utang Negara (SUN) pada 15 Maret 2016 untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN.
Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, di Jakarta, Sabtu (12/3), menyebutkan jumlah indikatif SUN yang dilelang adalah Rp 12 triliun dengan target maksimal yang dimenangkan Rp 18 triliun.
Kelima seri obligasi itu adalah seri SPN12170302 (penerbitan kembali) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 2 Maret 2017 serta seri FR0053 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga tetap 8,25 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2021.
Selain itu, seri FR0073 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga tetap 8,75 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2031, seri FR0072 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga 8,25 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2036 serta seri FR0067 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga 8,75 persen dan jatuh tempo 15 Februari 2044.
Penjualan SUN akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan Bank Indonesia dan bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) membayar sesuai imbal hasil yang diajukan.
Sedangkan, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian nonkompetitif akan membayar sesuai dengan imbal hasil rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Baca juga: Harga Beras Naik, Pemerintah Harus Rangkul Kelompok Tani