REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan investor asal Taiwan membangun pabrik garmen di kawasan industri wilayah Kecamatan Sedayu.
"Pembangunan fisiknya (pabrik) sudah selesai dan rencananya April nanti peresmian untuk beroperasi," kata Kepala Bidang (Kabid) Penanaman Modal Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Bantul, Noviari Nurmades di Bantul, Kamis (10/3).
Menurut dia, industri didirikan berada di kawasan industri wilayah Desa Argodadi Kecamatan Sedayu dan bergerak pada sektor garmen yang memproduksi sarung tangan. Nilai investasinya diperkirakan mencapai sebesar Rp 25 miliar.
Noviari mengatakan, guna mendukung operasional pabrik garmen asal Taiwan, setidaknya membutuhkan tenaga kerja sekitar 3.000 orang. Perekrutannya sudah dilakukan pihak pengelola jauh-jauh hari sebelumnya."Kebijakan pemerintah daerah itu, bahwa PMA (penanaman modal asing) harus padat karya yang menyerap ribuan tenaga kerja, dan itu (perekrutan) diprioritaskan dari tenaga kerja lokal," katanya.
Kabupaten Bantul juga membuka peluang untuk pendirian idustri lainnya. Pemda sudah menyiapkan kawasan industri jika memang ada investor asing yang minat investasi di Bantul.
"Sementara baru yang ini (industri garmen), untuk lainnya belum ada progresnya, dan memang pertumbuhan industri PMA di Bantul tidak banyak, per tahun rata-rata satu sampai dua yang realisasi," katanya.