Selasa 08 Mar 2016 15:02 WIB

Japfa Gelar Kampanye Gizi di Riau

Salah seorang peserta Japfa4Kids sedang diperiksa kesehatan gigi dan mulutnya oleh petugas Puskesmas Tambang.
Foto: Japfa
Salah seorang peserta Japfa4Kids sedang diperiksa kesehatan gigi dan mulutnya oleh petugas Puskesmas Tambang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah 20,37 persen dari seribu siswa di tujuh sekolah dasar negeri (SDN) di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau memiliki tinggi badan di bawah normal. Faktor penyebabnya adalah rendahnya asupan gizi yang dikonsumsi anak. 

Dr Meri Murniati, dokter di Puskesmas Tambang menjelaskan, rendahnya tinggi badan merupakan salah satu indikator stunting (kekurangan gizi) pada anak-anak. "Berdasarkan hasil pemeriksaan, 20,37 persen anak memiliki tinggi di bawah rata-rata. Rendahnya tinggi badan merupakan salah satu indikator stunting atau kurang gizi. Ini yang sedang kami coba perbaiki, bagaimana agar anak dapat tercukupi gizi dan nutrisinya," kata dia.

Ia menjelaskan, tercukupinya asupan gizi dalam masa pertumbuhan anak merupakan hal yang penting. Tak hanya itu, pemeriksaan kesehatan secara berkala juga harus dilakukan untuk mengetahui grafik pertumbuhan anak. 

Melihat hal itu, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa) menyelenggarakan kegiatan Kampanye Gizi Japfa4Kids di Tambang pada 25-26 Februari 2016. Kali ini, program CSR tersebut melibatkan SDN 001, 026 Balam Jaya, SDN 006, 029 Sungai Pinang, SDN 020, 033 Kualu Nenas dan SDN 025 Tambang

Bekerja sama dengan Pusekesmas Tambang, sebanyak 1.090 anak di Kabupaten Kampar mendapatkan pemeriksaan kesehatan di Stadion Mini Desa Sungai Pinang. Seluruh siswa tersebut menjalani pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan mata, telinga, kulit, serta kebersihan gigi dan mulut. 

Di lokasi sama, Japfa juga menggelar Gebyar Budaya Japfa4Kids. Setiap sekolah mengirimkan perwakilannya untuk menampilkan kesenian daerah tradisional Kampar. "Melalui kegiatan ini Japfa ingin turut mengajak anak-anak mengenali budaya lokal," tutur Head of Public Relations Japfa, R Artsanti Alif dalam keterangannya, Selasa (8/3).

Selain itu, kata dia, perusahaan juga menyelenggarakan eksibisi catur simultan untuk menggali potensi anak dalam olahraga adu otak tersebut. Dari 20 anak yang mengikuti eksebisi ini, terpilihlah dua orang anak yang mampu bertahan paling lama melawan Master Internasional Tirta Chandra

Sebagai rangkaian dari kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan tersebut, digelar juga pelatihan dokter kecil, pelatihan 5S dan lomba koki kecil yang bertempat di SDN 029 Sungai Pinang. Kemudian pelatihan tata kelola sekolah (5S) berbasis dari Jepang agar sekolah dapat memaksimalkan fasilitas yang ada dengan baik dan terorganisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement