REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Pakistan Mamnoon Hussain mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggarap potensi kerja sama ekonomi dan perdagangan di negara dengan salah satu penduduk terpadat itu.
"Kita sepakat meningkatkan kerja sama ekonomi. Kita tahu Pakistan adalah pasar yang besar dengan penduduk 200 juta jiwa dan perdagangan kita Indonesia-Pakistan melampaui 2 miliar dolar AS," kata Presiden Jokowi dalam KTT OKI di Jakarta, Senin (7/3).
Menurut dia, masih banyak peluang yang bisa digarap antara Indonesia dan Pakistan. "Tadi Presiden Pakistan mengundang kita untuk bekerja sama lebih baik lagi dalam meningkatkan potensi perdagangan Indonesia Pakistan," katanya.
Kedua negara juga membahas isu mengenai penciptaan perdamaian dunia di Palestina dan Timur Tengah.
"Tadi kita bersepakat mengenai peranan yang lebih besar negara-negara Islam untuk membantu perdamaian di Palestina juga Timur Tengah," kata Jokowi.
Kedua belah pihak juga bersepakat untuk menyuarakan perdamaian, toleransi, dan moderasi. Hal lain yang juga dibahas, yakni kedua belah pihak ingin meningkatkan kerja sama dalam bidang pemberantasan teror dan ekstremisme.
"Presiden Pakistan mengundang saya untuk datang ke Pakistan untuk lebih serius lagi menggarap bidang-bidang kerja sama yang lebih detail," katanya.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno LP Marsudi, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Tim Komunikasi Presiden (TKP) Ari Dwipayana.
Baca juga: Indonesia-Libya Sepakati Kerja Sama Bidang Energi