REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sudah bisa merealisasikan produksi puncak lapangan Banyuurip Blok Cepu di Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, hingga mencapai 165 ribu barel per hari (bph), sejak sepekan lalu.
"Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia (EMOI), Erwin Maryoto, Senin, mengatakan anak perusahaan EMOI yaitu EMCL, tetap akan berusaha bisa menaikkan produksi puncak sebesar 165 ribu bph.
Sebelum itu, produksi minyak Blok, rata-rata sekitar 150 ribu bph, kemudian secara bertahap naik menjadi 165 ribu bph. "Kalau bisa produksinya akan dinaikkan lagi. EMCL akan terus berusaha menaikkan produksinya," katanya, ketika ditanya kemungkinan produksi minyak Blok Cepu, bisa mencapai 205 ribu bph.
Menurut dia, produksi puncak sebesar 165 ribu bph, dihasilkan dari dua lapangan minyak Banyuurip Blok Cepu. Semua produksi minyak itu disalurkan melalui pipa distribusi 20 inci menuju lokasi penampungan di Kapal Gagak Rimang, laut lepas di Palang, Tuban.
Untuk sumur minyak di lapangan C Banyuurip, yang memanfaatkan tanah kas desa (TKD) Desa Gayam, Kecamatan Gayam, tidak berproduksi. "Produksi sumur minyak Banyuurip Blok Cepu, tidak ada yang disalurkan di kilang minyak, yang dikelola Tri Wahana Universal (TWU) di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu," ujarnya.
Dari data yang ada, di tiga lapangan sumur minyak Blok Cepu, terdapat sebanyak 48 sumur, diantaranya 36 merupakan sumur produksi dan 12 sumur injeksi gas dan air.