Jumat 04 Mar 2016 14:42 WIB

Jumlah Miliarder di Dunia akan Meningkat Hingga 41 Persen

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Para Miliarder dan rumah mewahnya
Foto: homedesign7.com
Para Miliarder dan rumah mewahnya

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Jumlah individu ultrakaya (UHNWI) global diprediksi meningkat 41 persen pada 2025. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan periode 2005-2015 yang mencapai 61 persen.

Menggunakan data New World Wealth, lembaga konsultan properti Knight Frank dalam laporannya Knight Frank Wealth Report menyebut, individu ultrakaya adalah mereka yang memiliki aset bersih minimal 30 juta dolar AS. New Wealth Report menyebut, saat ini ada sekitar 13 juta miliarder yang tersebar di berbagai negara dan mereka menguasai aset sekitar 66 triliun dolar AS.

Meski dalam satu dekade ke depan individu-individu ultrakaya ini akan bertambah 41 persen pada 2025, pertumbuhan ini lebih rendah dari satu dekade sebelumnya. Total individu ultrakaya secara global akan mencapai 263.483 orang pada 2025.

Secara global, jumlah para individu kaya pada 2015 turun tiga persen menjadi sekitar 187.500 orang dari 193.100 pada 2014. Dalam satu dekade, jumlah itu menunjukkan peningkatan 61 persen dari 116.800 orang pada 2005, demikian dilansir Arabian Business, Kamis (3/3).

Kepala riset perumahan Knight Frank Gráinne Gilmore mengatakan, data 2015 menunjukkan penurunan tahunan yang nyata sejak krisis finansial beberapa tahun lalu. Pada 2015, hanya 34 dari 91 negara yang menunjukkan peningkatan UHNWI.

''Tren penurunan pada 2015 ini mencerminkan pelambatan ekonomi dan makin volatilnya pasar keuangan yang dibarengi rendahnya harga minyak,'' ungkap Gilmore. Pergerakan nilai tukar mata uang juga ikut menekan sejumlah mata uang yang memengaruhi aset orang-orang ultrakaya.

Kepala riset New World Wealth Andrew Amoils mengatakan, 2015 adalah tahun paceklik bagi individu-individu ultrakaya dunia akibat anjloknya bursa saham AS. Bisnis baru juga melambat, terutama di Eropa dan Amerika Latin.

Performa Afrika yang tidak bagus tahun lalu dengan turunnya harga komoditas dan hilangnya kepercayaan sektor bisnis sangat berpengaruh pada beberapa negara, seperti Afrika Selatan, Nigeria, dan Mesir. ''Berdasarkan kawasan, Amerika Utara masih menjadi rumah orang-orang ultrakaya disusul Eropa dan Asia,'' kata Amoils.

Namun, Asia diprediksi akan menggeser Eropa sebagai rumah orang-orang terkaya dunia dalam 10 tahun mendatang. Jumlah UHNWI Timur Tengah meningkat 89 persen dibandingkan satu dekade lalu dari 4.712 orang pada 2005 menjadi 8.910 pada 2015. Jumlah ini akan kembali meningkat menjadi 13.763 orang pada 2025.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement