REPUBLIKA.CO.ID, MONTEVIDEO -- Kekayaan di Uruguay secara historis terkait dengan pertanian dan pengepakan daging. Hanya saja, dibutuhkan startup fintech untuk menciptakan miliarder pertama di negara itu.
Andres Bzurovski (43) dan Sergio Fogel (57) bergabung dengan jajaran orang terkaya di dunia setelah penawaran umum perdana (IPO) DLocal Ltd di New York. Saham perusahaan pembayaran yang mereka dirikan naik menjadi 32,39 dolar AS pada Kamis, tepatnya di hari pertama perdagangan.
Angka itu naik 54 persen dari harga IPO. Dengan begitu, menurut Bloomberg Billionaires Index, secara kolektif nilai kekayaan pasangan itu sekitar 3,69 miliar dolar AS.
Sayangnya, perwakilan perusahaan yang bermarkas di Montevideo itu enggan berkomentar tentang kekayaan pendirinya. DLocal memungkinkan perusahaan termasuk Amazon.com Inc, Microsoft Corp, dan Spotify Technology SA untuk menangani pembayaran di 29 negara berkembang, mengingat kartu kredit internasional langka dan uang tunai merupakan raja.
Putaran investasi pada 2020 yang dipimpin oleh General Atlantic memberi nilai perusahaan sebesar 1,2 miliar dolar AS. Ini menjadikannya sebagai unicorn pertama Uruguay. Putaran berikutnya dipimpin oleh Alkeon Capital pada April senilai 5 miliar dolar AS.
Amerika Latin telah menjadi 'tempat tidur panas' bagi perusahaan teknologi keuangan. Wilayah tersebut merupakan rumah bagi Nubank yang berbasis di Sao Paulo, bank digital mandiri terbesar di dunia senilai 25 miliar dolar AS serta fintech pembayaran yang terdaftar di Nasdaq, StoneCo, senilai hampir 20 miliar dolar AS.
Mereka berkembang pesat dengan menawarkan alternatif yang lebih murah dan tidak terlalu birokratis dibandingkan produk keuangan tradisional. Dengan begitu, menjangkau jutaan konsumen yang tidak memiliki rekening bank.
Perlu diketahui, Fogel yang telah berinvestasi di lebih dari 15 startup teknologi dan Bzurovski, merupakan bagian dari tim manajemen yang menciptakan DLocal pada 2016 menggunakan uang mereka sendiri. Dalam sebuah acara di Punta del Este pada November lalu, Fogel mengaku terkejut, perusahannya dapat mencapai status unicorn.
“Ini adalah semacam paspor yang membuka pintu bagi kami,” ujar dia seperti dilansir Bloomberg, Jumat (4/6). DLocal memperoleh pendapatan dari biaya yang dibebankan kepada pedagang untuk transaksi pembayaran lintas batas dan lokal.
Penjualan dan laba hampir dua kali lipat tahun lalu masing-masing menjadi 104,1 juta dolar AS dan 28,2 juta dolar AS. Perusahaan berkembang ke Afrika dan Asia dalam beberapa tahun terakhir, meski Amerika Latin masih menyumbang sekitar 89 persen dari pendapatan kuartal pertama.
Bzurovski dan Fogel masing-masing menjual setidaknya 5.623.500 saham, menurut prospektus. Mereka juga masing-masing masih memiliki sekitar 18 persen dari perusahaan.