REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan peningkatan jumlah investor sebanyak 200 ribu pada tahun ini. Jumlah tersebut ditargetkan berasal dari berbagai kalangan, salah satunya nasabah perbankan.
Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan menjelaskan, sejauh ini perkembangan jumlah investor sangat baik. "Kalau dilihat secara total, kita targetkan 200 ribu tahun ini, tapi itu adalah kombinasi dari seluruh lapisan masyarakat. Termasuk mahasiswa, ibu rumah tangga dan umum," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (4/3).
Apabila dibandingkan dengan akhir tahun lalu, kata Nicky, sampai Februari lalu ada tambahan jumlah investor antara 7-8 persen. Sehingga jika dihitung hingga akhir tahun 2016, tambahannya bisa sampai antara 40-50 persen atau jumlah investor lebih dari 200 ribu.
Salah satu cara untuk mencapai target tersebut, menurut Nicky adalah dengan menggandeng perbankan dalam sosialisasi pasar modal kepada nasabah. Seperti Bank Syariah Mandiri dan Mandiri Sekuritas.
"BSM dan Mandiri Sekuritas akan terus melakukan sosialisasi seperti ini dan mereka akan menargetkan tambahan seribu untuk tahun ini. "katanya.
Nicky menjelaskan, Bank melihat ada kebutuhan di sisi nasabah perbankan untuk berinvestasi di instrumen-instrumen yang ada di pasar modal. Menurutnya, ini hal yang sangat positif untuk perkembangan pasar modal, juga untuk benefit atau keuntungan pemodal dalam hal ini nasabah perbankan.
"Perbankan lain juga sudah mulai melakukan hal yang sama. Bank-bank konvensional sudah mulai melakukan kelas-kelas pasar modal, khususnya nasabah priority. Itu adalah target awal dulu dari nasabah-nasabah perbankan, dan itu adalah hal yang sangat positif untuk perkembangan semua aspek," tuturnya.