Ahad 28 Feb 2016 13:54 WIB

Ekonom: Rupiah akan Bertahan di Kisaran Rp 13.500 per Dolar AS

Rep: c37/ Red: Nidia Zuraya
 Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ekonom dari Kenta Institute, Eric Sugandi memperkirakan, pada akhir tahun ini Rupiah akan menguat di kisaran Rp 13.500 per dolar AS. Hal ini merupakan dampak dari adanya capital inflows yang masuk ke Indonesia.

"Akan positif untuk rupiah. Kami baru revisi forecast rupiah. Kami perkirakan rupiah di 13,500 di akhir tahun 2016," kata Eric Sugandi pada Republika.co,id, Ahad (28/2).

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Rupiah menguat ke Rp 13.400 per dolar AS pada pekan lalu. Eric mencermati, pada tahun ini akan ada arus capital inflow (aliran dana yang masuk ke negara-negara emerging markets atau negara-negara berkembang. Penguatan ini akan terus terjadi seiring dengan adanya aliran dana yang masuk ke Indonesia.

"Saya melihat akan ada arus capital inflow ke negara-negara emerging markets tahun ini walau tidak deras. Diantaranya karena suku bunga negatif di jepang dan berlanjutnya quantitative easing di Eropa,"jelas Eric.

Sementara itu, kata Eric, setelah terjadi aliran deras capital outflows dari emerging markets ke US menjelang kenaikan suku bunga acuan AS, Fed Fund Rate tahun lalu, tahun ini investor dari AS mulai melakukan investasi portofolio dan penanaman modal asing ke emerging markets secara bertahap.

"Ini yang membuat rupiah positif di tahun ini," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement