Kamis 25 Feb 2016 18:08 WIB

Pembangunan PLTU Batang Dilanjutkan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Megaproyek PLTU Batang.
Foto: Ist
Megaproyek PLTU Batang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (persero) menegaskan untuk tetap melanjutkan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2 kali 1.000 megawatt (MW) setelah kendala pembebasan lahan selesai. Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengungkapkan, saat ini lahan yang sudah bebas seluas 226 hektare dan masih tersisa 4,4 hektare lahan yang pembebasan lahannya masih alot. Namun, pihak perusahaan akhirnya memutuskan untuk tetap melanjutkan proyek PLTU Batang, Jawa Tengah dengan atau tanpa lahan yang masih terkendala.

"Sudah jalan ini, tetap jalan, sudah saya titip itu. Tanahnya sudah diurus atas sertifikat PLN kok," kata Sofyan saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (25/2).

Sementara itu pihak pembangun PLTU Batang, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), menyatakan bahwa persiapan kontruksi fisik proyek tersebut telah mencapai 90 persen. Pihak pengembang menyebut, proses pengadaan lahan untuk luasan 226 hektare telah tuntas dan areal lokasi PLTU sudah mulai dibersihkan dan diratakan untuk kesiapan proses konstruksi.

Presiden Direktur BPI Mohammad Effendi mengatakan, persiapan untuk proses kontruksi terus dilakukan. Perusahaan menargetkan pembangunan PLTU berkapasitas 2 x 1.000 MW ini dapat selesai tepat waktu pada 2020.

“Setelah pembebasan lahan tuntas, proses kontruksi akan segera kami lakukan,” kata Effendi.

Effendi mengatakan, sebagai proyek nasional, melalui pembangunan PLTU Batang, Jawa Tengah ini diharapkan kebutuhan listrik nasional yang tumbuh sekitar 8 persen per tahun dapat terpenuhi.

“Dengan komitmen dan dukungan dari pemegang saham dan pemerintah, BPI optimis pembangunan PLTU ini akan menjadi bagian dari solusi nasional dalam memenuhi kebutuhan energi,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement