Kamis 25 Feb 2016 17:59 WIB

Susi Sebut Pemerintah Saat Ini Bukan Rezim Menghabiskan Anggaran

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (22/2).
Foto: Republika/Darmawan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Usai melakukan koreksi efektifitas dan efisiensi anggaran di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan pemerintahan yang sedang berjalan saat ini, bukan lagi pemerintah yang menghabiskan anggaran. Mengingat, kata dia, tahun lalu pemerintah Indonesia defisit hingga Rp 290 triliun.

“Rezim pemerintah ini bukan rezim yang menghabiskan anggaran. Tahun ini pemerintah defisit Rp 290 triliun. Di sinilah saya bawa seluruh tim KKP untuk tahu mana yang harus diutamakan dan tepat sasaran," kata Susi, di Jakarta, Kamis (25/2).

Ia menambahkan, dalam sebuah pemerintahan harus ada keseimbangan antara pengeluaran. Ia mengaku menjalankan pemerintahan di lingkup KKP mengacu pada gaya kepemimpinannya di perusahaan miliknya.

"Saya yakin logika anda semuanya baik. Kalau logika baik, common sense-nya juga sangat baik. Banyak yang bilang, semenjak dipegang Susi, KKP jadi kaya perusahaan. Ya gimana lagi? Running sebuah pemerintahan harus running seperti sebuah perusahaan. Kalau balancing-nya jebol, maka susah rakyatnya," kata Susi.

Kinerja KKP dinilainya sudah lebih baik dan menunjukkan peningkatan dari sebelumnya. Susi pun yakin kementerian yang dikomandoinya mampu menjadi contoh bagi kabinet kerja.

"Saya yakin kita bisa jadi model kabinet kerja untuk membuat program lebih efektif, lebih efisien. Mana yang harus menerima bantuan mana yang tidak tepat. Jangan karena dulu bekas dirjen atau bekas menteri atau titipan maka dikasih gitu aja," kata dia.

Susi berharap, KKP dapat terus melakukan perubahan dan terobosan untuk Indonesia.

“Susinisasi akan ada level ke dua di kabinet kerja. Nah, kita bukan melakukan Susinisasi. Tapi beginilah cara KKP bekerja. Sekarang kita harus lakukan perubahan-perubahan," ujar Susi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement