Rabu 24 Feb 2016 16:55 WIB

Indonesia Gencar Jajaki Kerja Sama dengan Timur Tengah

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Ladang pengeboran migas (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Ladang pengeboran migas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah menyatakan terus mencari kesempatan untuk bisa menggandeng sejumlah negara di timur tengah dalam kerjasama bidang energi, termasuk perdagangan minyak mentah dan pembangunan pembangkit listrik. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan kerja sama yang telah terjalin saat ini adalah impor minyak mentah, kondensat, dan elpiji dari Iran. Selain Iran, negara lain yang sedang dijajaki pemerintah Indonesia adalah Arab Saudi dan Qatar. 

"Kemarin (Iran) mengenai migas dan ada 9 opportunity. 10 opportunity yang sedang diexplore lebih jauh. Ada juga studi mengenai hidro karena hidro mereka sangat maju. Kemudian kerja sama membangun manufaktur untuk wind turbin, karena wind turbin mereka sangat maju," ujar Sudirman, Rabu (24/2). 

Kerja sama tenyata tak hanya dilakukan di Indonesia. Sudirman menyebutkan, pemerintah Indonesia akan menginisiasi pembangunan pabrik pupuk di Iran. Sementara itu dengan Arab Saudi, kerja sama juga dilakukan dalam pembangunan kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah. Setelah Cilacap, lanjutnya, pembangunan kilang juga menyusul di Tuban, Jawa Timur. 

"Investasi masih terus dikaji, satu persatu masih, kan harus ada business plan, belum sampai sana," ujarnya. 

Sudirman juga menambahkan, kerja sama dengan Timur Tengah tak hanya dilakukan di sektor minyak dan gas bumi. Pemerintah juga sedang menjajaki kerja sama di bidang perbankan, yang nantinya diharapkan pendanaan pembangunan di sana bisa lebih mudah dilakukan. 

"Benar bahwa perbankan kita belum sampai pada level hadir di Iran dan ini yang sedang kita dorong, presiden sudah memberi arahan supaya OJK siap-siap dengan bank BUMN masuk ke sana," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement