REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan kembali suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi tujuh persen. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta agar BI Rate diturunkan menjadi lima persen.
Menurut dia, BI Rate harus sama dengan bank-bank di Asia sebab angka BI Rate saat ini terhitung masih tinggi. "Pada awal tahun depan semua single digit, kalau perlu turun lagi, harus sama dengan rata-rata kredit yang diberikan bank-bank di Asia, 5-6 persen. Rata-rata ya. Kita ketinggian, kita harus turunkan," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (18/2).
Dalam rapat yang digelar siang ini, pemerintah juga mengharapkan agar bunga pinjaman dapat turun menjadi single digit. Lebih lanjut, ia juga membantah adanya campur tangan pemerintah dalam penurunan BI rate.
"Saya, kita tidak mencampuri urusan kapan turunnya. Jangan lupa UU BI berbunyi bahwa BI harus mendengarkan kebijakan umum perekonomian pemerintah, tidak berarti independen mau-maunya saja, sama juga pemerintah harus mendengarkan BI juga," jelas JK.
Baca juga: Pengusaha Kecewa dengan Penurunan BI Rate