Kamis 18 Feb 2016 17:00 WIB

Menkeu Nilai BI Rate Turun Jadi Stimulus Pertumbuhan Ekonomi

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Nur Aini
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kanan) berbincang dengan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kiri) sambil berjalan usai mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/1).
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kanan) berbincang dengan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kiri) sambil berjalan usai mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (‎Menkeu) Bambang Brodjonegoro menilai penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) sangat baik untuk percepatan perekonomian di tengah pelemahan global yang juga menimpa Indonesia.

Dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (18/2), Bambang menerangkan sebenarnya penuruanan BI Rate dan suku bunga deposito perbankan akan sangat baik bagi pertumbuhan perekonomian. Terlebih saat ini banyak dana segar termasuk milik Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) dan Kementrian Lembaga (K/L) yang menyimpan dana tersebut untuk mendapatkan sejumlah dana tambahan.

Sebelumnya, rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17-18 Februari 2016 memutuskan untuk menurunkan penurunan BI Rate menjadi 7 persen.‎ RDG-BI juga memutuskan besaran suku bunga Deposit Facility menjadi 5 persen serta Lending Facility menjadi 7,75 persen. Selain itu, dalam rapat tersebut diputuskan juga untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) primer sebesar 1 persen.

Baca juga: Tim Khusus Pemerintah Target Bunga Kredit Single Digit

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement