Kamis 18 Feb 2016 15:12 WIB

Terbitkan Sukuk Perdana, Kenya akan Kaji Ulang Aturan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Kenya berniat menerbitkan sukuk
Kenya berniat menerbitkan sukuk

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Pemerintah Kenya tengah mengkaji semua aturan terkait industri keuangan Islam sebagai persiapan penerbitan sukuk perdana mereka.

Negara Afrika Timur yang sempat menerbitkan obligasi euro pertama mereka pada 2014 lalu itu ingin memperluas sumber-sumber dana bagi sejumlah proyek infrastruktur seperti jalan dan pembangkit energi. Kementerian Keuangan Kenya juga sudah menyampaikan rencana penerbitkan sukuk ini kemungkinan akan dilakukan pada tahun fiskal 2016/2017.

''Kami ingin bisa memfasilitasi penerbitan sukuk ini,'' kata Jaksa Agung Kenya, Githu Muigai seperti dikutip Reuters, Rabu (17/2).

Proses pengkajian kerangka hukum dan aturan sendiri akan memakan waktu sekitar sembilan bulan. Koordinasi antar kementerian dan lembaga juga fokus mengulas semua kerangka hukum. Keuangan Islam ditujukan bagi investor yang ingin menghindari intrumen keuangan berbasis bunga yang dilarang dalam Islam.

Negara-negara Afrika sudah dan terus menyesuaikan peraturan mereka untuk mengakomodasi keuagan Islam agar bisa mengambil manfaat atas meningkatnya aliran investasi dari Timur Tengah. 

Kenya, kata Muigai, menyadari nilai signifikan pasar ini. Karena itu Kenya harus bergerak cepat agar bisa menangkap peluang ini.

Bank Sentral Kenya juga sudah memberi izin dua bank syariah pada 2007 lalu. Sudah ada pula satu perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi syariah.

Pemerintah Kenya bahkan ingin Nairobi menjadi pusat keuangan internasional. Untuk itu, Kenya menjalin kerja sama dengan Qatar untuk membuatkan model yang sesuai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement